DongengKerbau dan Monyet Licik - J aman dahulu kala, ada seekor monyet yang sangat nakal. Di sangat rakus dan suka mencuri tanaman dan buah para petani. Perbuatanya yang sudah sangat keterlaluan, membuat para petani resah. Sehingga para petani mulai menjaga ladang mereka dengan ketat dan memasang berbagai perangkap.
Monyetmemang binatang yang licik, lalu dia berfikir bagaiman caranya agar dia bisa menyeberangi sungai tersebut. Akhirnya, dia teringat dengan sahabatnnya Si Kerbau. Monyet tahu kalau kerbau hewan yang bisa berenang, akhirnya monyet pun menemui si kerbau untuk merayunya. "Hai kerbauapakabar mu sahabatku? lama tak jumpa?
Akhircerita kinan dan aris 21 januari 2022, 07:00 wib prediksi shio hari ini, jumat 21 januari 2022: Buku cerita monyet cerdas download gratis buku cerita bergambar untuk anak paud, tk dan sd yang berkisah tentang seekor monyet cerdas yang bisa melakukan berbagai aktivitas seperti layaknya seorang manusia. Monyet Ekor Panjang ANTARA Foto Demikian artikel
Vay Tiền Nhanh. Contoh Cerpen Fabel yang paling disukai oleh anak Indonesia adalah dongeng kancil dan buaya. Di blog ini sudah puluhan cerita kancil yang pernah kami posting. Untuk membaca cerita pendek fabel terbaik temukan di kategori fabel. Selamat membaca. Kancil, adalah binatang paling cerdik di hutan raya. Kancil selalu selamat dari pemburu, atau makanan singa dan harimau. Terlebihnya harimau. Kancil merasa dirinya biasa-biasa saja, tapi dia juga sadar bahwa dia mudah untuk menipu orang dan binatang. Hewan-hewan di hutan raya juga senang meminta pertolongan pada kancil. Kancil sampai kelelahan untuk dimangsa harimau, dia pun pernah sampai ketiduran hingga matahari telah diatas kepalanya. Gajah, monyet, kelinci, dan tikus adalah sahabat akrab dan jail si kancil. Tapi jika laporan dan masalah dari hewan lainnya rumit, mereka juga membantu. “Kancil! Bangun!” kata monyet menguncangkan tubuh kancil yang masih terlelap. Kancil yang sedang berada di alam mimpi terbangun dengan kaget. “Ooh, monyet… ada apa?” tanya si kancil menguap lebar. “Ish, kancil. Kita kan harus melayani hewan-hewan!” monyet mengingatkan. Kancil pun terbangun, dan mereka berdua pergi ke tempat melayani hewan. Rupanya Gajah, Kelinci, dan tikus telah menunggu sambil melipat tangan di dada. Kancil masih mengantuk, karena semalam harimau mengejar untuk memangsanya. Untung ada si beruang yang takut dengan kancil. Dia selalu mengingatkan harimau dengan ucapan seperti ini jangan ganggu kanciil… Seekor kambing dan beberapa keluarganya datang ke batu yang besar, tempat kancil membantu mereka. Sebenarnya kancil niat-niat saja untuk membantu, tapi kenapa harus hari ini? “Selamat pagi kancil, gajah, kelinci, tikus, dan monyet.” Sapa kambing paling jantan dan paling tua. Suaranya serak, seperti belum mencicipi air. “Selamat pagi juga kambing, ada apa kamu membawa keluargamu?” tanya kancil sambil mengucek matanya yang gatal. “Begini, kancil dan semuanya. Kami keluarga kambing telah kekurangan makanan, apakah kau mau membantu kami mencarikan beberapa buah-buahan?” mohon sang kambing mewakili keluarganya. Karena makanan di sekitar kawasan kediamannya telah berkurang, Sang Kancil pergi untuk mencari di luar kawasan kediamannya. Cuaca pada hari itu, sangat panas dan terlalu lama berjalan, menyebabkan Sang Kancil kehausan. Lalu, ia berusaha mencari sungai terdekat. Setelah mengelilingi hutan akhirnya Kancil menemukan aliran sungai yang sangat jernih airnya. Tanpa membuang waktu, Sang Kancil minum sepuas-puasnya. Dinginnya air sungai itu menghilangkan rasa dahaga Sang Kancil. Kancil berjalan mencari buah yang sudah masak dengan pohon yang dapat diambil dengan mudah. Karena monyet, gajah, kelinci, dan tikus juga ikut mencarikan makanan untuk keluarga kambing, pekerjaan kancil tak begitu rumit. Sesekali jika merasa capai, kancil beristirahat di bawah pohon yang sejuk atau sesekali di pinggir sungai. Dan jika dia masih haus dia bisa mencicipi lagi air dingin dan segar di sungai itu. “Aku mesti bersabar jika ingin mendapat makanan yang lezat-lezat.” Setelah rasa capainya hilang, Sang Kancil kembali menyusuri tebing sungai tersebut sambil memakan dedaunan kegemarannya. Karena ini pekerjaan siang, sahabat-sahabat kancil juga sesekali beristirahat. Dan mencari makanan untuk persediaan warga lainnya. kancil mendapati buah belimbing berjatuhan yang sepertiga sudah busuk dengan gesit kancil mengambil keranjang yang mudah dibawa dan memasukkan belimbing itu kedalam keranjang. Saat dia mendapati buah duet yang ranum si kancil mendapat perhatian pada sebuah pohon di pinggir sungai yang berbuah merah berkilauan sepertinya kancil tak mungkin mendapati buah itu tanpa jembatan di sungai ini. Lagi pula tak mungkin kancil harus berenang melawan arus yang deras ini. “Hmm pasti lezat jika aku telah menikmatinya, tapi bagaimana ya caranya?” tanya si Kancil dalam hati sambil berpikir. Kancil berpikir mencari akal untuk mendapatkan buah itu. Rasanya tak sabar sekali, dia selalu berpikir keras jika itu keinginan yang dia pendam. Dia mendapati seekor buaya sedang berjemur di tebing sungai. Ya, itu kebiasannya. Memejamkan mata sambil menikmati sinar matahari yang menerpa tubuhnya. Ada satu buaya di tebing sungai itu. Kancil memiliki ide. “Aku akan menipu sang buaya bahwa raja Sulaiman akan mengundang untuk makan bersama dan memberi hadiah, tapi jika hanya satu buaya, mana mungkin! Apa aku suruh dia memanggil teman-temannya? Tapi aku takut jika nanti aku di makan” pikir sang kancil. Dia pun menghampiri buaya yang enak-enak dan rasanya mantap di bawah sinar matahari itu. Kancil jadi tidak enak untuk membangunkannya. “Buaya, oh buaya disini ada kancil, disana ada buaya maukah kamu bangun dan berbicara padaku?” sapa kancil sambil bernanyi riang. “Eh?” buaya kaget dan membuka mata satunya. “Kancil, ada apa?” tanya buaya hijau kecokiatan itu. “Begini buaya, raja Sulaiman menyuruhku untuk membagi undangan bahwa ada pesta makanan yang disajikan kerbau, kambing, rusa dan semuanya. Raja Sulaiman juga akan memberi hadiah, tapi masa kamu doang yang diundang yang lain dimana?” tanya kancil mencuri perhatian si buaya. “kupanggilkan dulu, sebentar.” kata Buayaa lalu masuk kedalam sungai memanggilkan teman-temannya, dan menjelaskan bahwa raja Sulaiman mengundang mereka ke istananya seperti yang dikatakan kancil tadi. “Hmmm … sudah semua?” tanya kancil kurang yakin. “Sudah, kancil cepat hitunglah tak sabar nih,” ungkap Buaya coklat yang berada di tengah-tengah. “Baiklah, tapi acaranya satu minggu lagi” kancil mengambil batok kelapa dan menghitung buaya dengan bernyanyi. “Satu, dua, tiga, jantan betina aku ketuk. Empat, lima, enam, buaya betina aku ketuk.” Semuanya pun ada enam dan si kancil akhirnya bisa memakan buah merah itu. Lezat bagaikan disurga. “Hei, tupai kau tak diundang?” tanya buaya pada tupai yang membawa buah ceri. “Acara sulaiman itu? Itu minggu lalu!” kata tupai jujur. Kancil pun tertawa “Hai buaya-buaya sekalian, tahukah kamu bahwa aku telah menipu kamu semua dan tidak ada hadiah yang akan diberikan oleh Nabi Sulaiman’ Mendengar kata-kata Sang Kancil semua buaya merasa marah dan malu karena mereka telah ditipu oleh kancil. Mereka bersumpah dan tidak akan melepaskan Sang Kancil apabila bertemu pada masa akan datang. Dendam buaya tersebut terus membara hingga hari ini. Sementara itu Sang Kancil terus melompat kegembiraan dan terus meninggalkan buaya-buaya tersebut dan menghilangkan di dalam kebun buah-buahan untuk menikmati buah buahan yang sedang masak ranum itu. Pesan Moral dari Contoh Cerpen Fabel Dongeng Kancil dan Buaya adalah gunakan akal pikiranmu, jangan mudah putus asa. Di saat paling sulit sekahpun, dan masalah sesulit apapun pasti ada jalan keluarnya jika kita mau berusaha. Temukan Dongeng Fabel Anak Kisah Kancil Kecil terbaik lainnya pada posting Cerita Kancil Nyolong Timun
Cerpen Karangan Ernia WulandariKategori Cerpen Anak, Cerpen Fabel Hewan Lolos moderasi pada 19 January 2019 Suatu hari, si kancil berjalan di kebun jambu air… “Hmmm, jambu air itu begitu ranum sehingga aku ingin memetiknya namun pohon jambu itu terlihat sangat tinggi” Si kancil mengeluh. Tiba-tiba monyet muncul dan langsung tergelantung di pohon. “Heii kancil, sedang apa kamu di situ?” Tanya si monyet yang kekal dengan pohon pisang saja. “Aku sedang menunggu jambu air itu berjatuhan” Usap si kancil. “Ohh, ini pohon jambu air, buahnya enak gak cil?” Tanya si monyett “Jelas donk enak, kalau gak enak ngapain aku nungguin buah itu jatuh di sini!!!” Ucap si kancil. “Jangan jutek gitu donk cil kan aku gak tau!” Usap si monyet “Kalau begitu aku bawakan jambu air itu untukmu cil!!!” Luluh monyet “Baiklah, aku akan menunggu buah jambu itu jatuh” Senang kancil “Okee dech cil kamu tunggu di bawah, aku yang memanjatnya” Kata monyet “Iyahh baik” “Oiyah cil, kalau yang enak itu berwarna apa?” Kata monyett “Yang berwarna putih, kalau yang berwarna merah itu masih mentah.” Bohong kancil “Okee, aku akan menjatuhkan jambu air yang mentah untukmu cil, sedangkan yang enak akan aku makan di pohonnya” Dalam hati monyet “Mana jambunya monyet” Kata kancil “Nihh untukmu cil jambunya, aku akan makan di atas pohon!” Kata monyet “Baiklah…” Kata kancil Selesai Cerpen Karangan Ernia Wulandari Blog / Facebook Ernie Wulandariee Cerpen Si Kancil Dan Seekor Monyet merupakan cerita pendek karangan Ernia Wulandari, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Animal Inside Cardboard Part 1 Oleh Fanny Egi Sanjaya Rintik hujan telah turun, disebuah kota yang ramai akan manusianya yang selalu berlalu lalang. Di sore hari dengan keadaan masih hujan, ada seorang manusia dengan baju basah dan membawa Sahabatku Direbut Olehnya Oleh Sabila Salwa Putri Wahyuhadi Hai namaku Sabila Salwa Putri Wahyuhadi cukup dipanggil Salwa “Salwa bangun! cepat bangun terus shalat subuh” bentak bunda. Aku bangun dan shalat subuh sehabis shalat subuh aku tidur. Dan Si Kembar Yang Cerdik Oleh Arifah Kaifah Yasak “Ayo, cepat kita pergi” ajak Raisa pada Raina kembarannya. “Iya, bentar” balas Raina. Kedua saudara kembar itu segera berangkat ke Rumah yang diyakini rumah seorang penculik handal. Raina dengar Tak Boleh Begitu Oleh Gerardus Ragha Putra Situmorang, SMP Tarakanita 1 Jakarta Pada hari Senin, setelah semalaman hujan mengguyur wilayah DKI Jakarta secara merata dan deras. Air hujan yang tersisa berjatuhan dari atap rumah-rumah warga. Embun yang menempel pada jendela rumah, Bad Memory Oleh Hanania Anna, Gadis Remaja dari keluarga kaya raya. Bagaimana tidak? Ayahnya seorang Walikota plus pemilik Perusahaan terkenal. Sedangkan Ibunya seorang Artis dan Desaigner. Kakaknya juga seorang penyanyi yang sering mengadakan “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Cerpen Karangan Rizki Amin HKategori Cerpen Bahasa Jawa Lolos moderasi pada 22 March 2014 Di suatu hutan belantara hiduplah seekor binatang yang bernama kancil, monyet dan buaya. suatu hari kancil mendengar berita bahwa di desa seberang sana banyak timun dan buah pisang yang sangat segar, setibanya di jalan kancil bertemu dengan Monyet. monyet bertanya pada kancil “cil pean mau pergi kemana?” “kate lungo ke desa sebrang yang jarene akeh buah pisang dan timun” “aku oleh melu ora cil” “ngge cil oleh kok, kita berangkat sekarang ajha mumpung sek isuk” Setibanya di sungai kancil dan monyet tidak bisa menyebrang di karenakan arus sungai yang sangat deras sekali dan akhirnya kancil bertemu dengan buaya. kancil meminta tolong kepada buaya dan teman-temannya untuk menyebrangkan agar sampai ke desa sebrang “He kon buaya buntung” “kon lak nyelok aku kok gg enak she, geger ae ngene iki” “ora ora aku jaok tolong sebrangno sungai oleh ta ora?” “lak iku see gampang, tapi onok syarat ee cil” “opo syarat ee?” “awakmu lak wez totok tujuan ojok lali gawak no daging 2 kg oke aaaa” “oke tokk wezzz, santai ae brooo” Setelah disebrangkan buaya kancil dan monyet segera menuju ke tempat yang banyak timun dan pisangnya kemudian kancil bertemu dengan petani yang baik hati. kancil dan monyet di beri timun dan pisang. dan akhirnya petani mempunyai fikiran untuk memelihara kancil dan monyet. tetapi kancil tidak lupa akan janjinya dengan si Buaya, kancil membawakan tiga buah ayam untuk diserahkan ke pada buaya, kancil dan monyet pun senang bisa makan timun dan pisang setiap hari. The end Cerpen Karangan Rizki Amin H Facebook Cerpen Kancil dan Monyet merupakan cerita pendek karangan Rizki Amin H, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Cinta-Cintaan Oleh Fani Desy Lestary Namaku Sinta. Cewek desa yang baru saja lulus SMP, di SMP desa pula. Orang-orang menyebutnya SMP Mewah. Sebenarnya namanya bukan SMP Mewah, bangunannya juga gak mewah-mewah amat, buat aku Pungkasan Enteni Part 2 Oleh Im_Kyura14 Ing dina sabanjure Fany mulai akrab karo kanca-kancane Mika, kayata Prima, Adelia, Adena, lan Fitri uga kanca liyane. Dheweke seneng karo tekane Fany sing apikan. Dheweke mulai akur lan Kenangan Oleh Naomi Jasmine Minggu pagi, adalah hari yang sangat menyenangkan untuk anak-anak sekolah dasar. Apalagi yang suka nonton kartun, biasanya hari minggu memang waktunya untuk nongkrong di depan tv. Akan ada banyak Usai Kelas Part 2 Oleh Domba Orson Guru dalam silat bisa saja menjadi guru yang spesifik seperti guru yang khusus untuk teknik, guru spesialis ketahanan dan kekuatan, guru spesialis motivasi, dan guru khusus yang spesifik lainnya. Apatah Arti Namaku? Oleh Erik Suwandinata Dua puluh tiga tahun yang lalu menjadi momen bahagia bagi kedua orangtuaku. Keduanya melakukan beberapa tradisi kehamilan dalam adat Jawa seperti tujuh bulanan atau yang sering disebut “Tingkeban/mitoni”. Tingkeban/mitoni “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
cerita pendek kancil dan monyet